17 Januari 2018

PERKARA BARANG BAWAAN KABIN DAN BAGASI

By metinvia

Nggak pernah pergi-pergi naik pesawat sih, tapi ‘gedhek’ banget dari dulu nggak kelar-kelar berita kerusakan bahkan kehilangan barang bawaan bagasi. Banyak korban koper nggak hanya satu dua rusak parah, entah roda copol, resleting dol, gagang koper patah, badan koper rongsok, dsb. Bayangin kalo pergi sendirian, jauh, koper kebuka, rusak, plus barang ilang… Nenteng koper berat sambil NANGIS NGENES!!! Ternyata dari pengalaman orang-orang, kejadian ini nggak hanya tertuju pada satu dua maskapai… Itu artinya permasalahan ini dialami tiap-tiap perusahaan penerbangan, baik itu maskapai low cost carrier (LCC) maupun full service.

Drama bagasi ini kayaknya nggak akan kelar :’) Memang sih, kesalahan bukan hanya dari pihak maskapai karena oknum oknum tidak bertanggung jawab masih banyak beterbaran dipekerjakan di bandara. Selain itu di sisi lain, meskipun sudah banyak kasus seperti itu, para penumpang cenderung nekat kurang antisipasi dengan meletakkan barang berharga entah emas, uang, dokumen penting, alat elektronik dan lain-lain dalam bagasi. Alhasil kalo hilang nyesek. Dari komen para warganet di jejaring sosial misalnya, laptop, hp, emas hasil kerja selama beberapa bulan bahkan tahun ludes. Ada penumpang sebuah maskapai kehilangan barang berupa PERHIASAN senilai seratus juta rupiah. Ada juga penumpang lain yang membawa UANG TUNAI puluhan juta dalam sebuah tas ransel dibawa ke kabin, namun oleh petugas jutru diminta disimpan di bagasi. Antara ya atau tidak, si Ibu tersebut menuruti perkataan petugas. Tau sendiri kan apa yg terjadi? Raib tak bersisa. 

Lalu kalo sudah begitu, siapa yg disalahkan? Semua. Otoritas bandara yang kurang memperketat pengawasan, sebagian penumpang yang kurang awas pada keadaan, terlebih pihak maskapai yang tidak kunjung memperbaiki diri meski sudah banyak keluhan dan cenderung merugikan. Sebagai penumpang kita nggak bisa menunggu mereka berubah dan sepenuhnya percaya begitu saja. Untuk itu butuh antisipasi dan perencanaan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

1enlightened. Jangan pernah meletakkan barang berharga di dalam koper bagasi untuk alasan apapun. 

2enlightened. Bawa barang berharga pada tas tangan/ransel/koper kabin. 

3enlightened. Jika bepergian jauh, buat perencanaan barang apa yg dibawa dan dimana seharusnya disimpan. Cek berapa kg batas maksimum barang bawaan di kabin maupun di bagasi, serta dimensi tas tangan/ransel/koper. Misalnya untuk bepergian jauh yg akan kita bawa:  satu koper + satu ransel. Akan lebih baik membawa juga tas selempang kecil yg praktis dibawa kemana-mana. 

– Koper (ukuran bervariasi) isinya pakaian, snack makanan, oleh-oleh dan semua barang yg dianggap kurang penting dan tidak mendesak. 

– Tas tangan/ransel/koper ukuran kabin (kurang dari atau 20”) isinya barang penting cukup mendesak (biasanya butuh apalagi saat transfer penerbangan yg cukup lama), isinya satu setel baju dan atau celana (cadangan), sikat gigi, alat ibadah, buku bacaan (untuk mengurangi rasa bosan kalo dirasa perlu), laptop, charger, powerbank dll. Perhatikan dimensi dan batas maksimal bawaan di kabin. Biasanya berat barang yg diperbolehkan tidak lebih dari 7kg, sehingga harus pintar-pintar memilih dan menata barang. 

– Tas selempang kecil isinya barang utama yang sangat penting dan berharga. Tas ini bisa dibawa kemanapun kita pergi (bahkan ke toilet), fleksibel, dan tidak mengganggu. Isinya dompet, identitas lain seperti paspor, handphone. Ingat, tas selempang berukuran kecil.

Pihak maskapai menerapkan berapa jumlah tas/barang bawaan yg bisa dibawa. Misalnya, untuk kelas ekonomi 1 bagasi, 1 kabin. Kelas bisnis 2 bagasi, 2 kabin. Lalu apakah boleh tambah tas selempang kecil? Boleh, karena termasuk tas keperluan pribadi asal tidak mengganggu dan benar-benar nempel dengan diri kita. Artinya ada atau tidaknya tas itu tidak mengganggu dan mengambil hak orang lain, terutama orang yang berada di dekat kita. Apa pentingnya tas selempang kecil? Tentu teman-teman semua sudah tau, tas kecil memudahkan untuk menemukan barang penting dalam waktu singkat, tidak perlu membongkar tas besar, dan cenderung aman karena selalu bersama kita.

Barang bawaan di bagasi dengan koper gembok atau kunci TSA pun tidak menjamin karena semua berpotensi secara acak dibuka paksa. Jika suatu keadaan membuat kita mau tidak mau harus menaruh barang yg cukup penting di bagasi, asalkan bukan barang utama seperti yg sudah dibahas di atas, misalnya oleh-oleh yg cukup penting dan bernilai, ada baiknya kita menggunakan jasa wrapping luggage di bandara. Tentu harus keluar uang lagi (sekitar 50.000 rupiah), tapi setidaknya koper kita akan lebih aman dibanding yang tidak. Jika sudah diwrap namun koper masih rusak karena dibuka paksa, berarti oknum bagasi di bandara terkait memang keterlaluan dan lebih baik dilaporkan. Sudah menjadi hal umum bahwa klaim ganti rugi maskapai hanya mencakup kerusakan bagasi saja, tidak termasuk isi di dalamnya bahkan malah ada yang angkat tangan terhadap keluhan. Untuk itu, usaha pencegahan dan keberhati-hatian sangat dibutuhkan bagi para penumpang. 

HATI-HATI TEMAN-TEMAN…