Martabak Manis
26 Oktober 2017

DEMAM MARTABAK MANIS

By metinvia

Kedatangan mamang ke Indonesia dengan misi kuliner kaki lima meninggalkan cerita yang terus diingat. Sebagai salah seorang penonton setia video-video matkiding, doi benar-benar tergugah untuk mencoba beberapa makanan yang pernah ia tonton sebelumnya. Sate, telor gulung, martabak, dan masih banyak lainnya sudah masuk ke dalam list yang telah dicoret satu-per satu. Daaaannn martabak manis adalah salah satu makanan yang menjadi pilihan! Kunjungan singkatnya tidak lupa diisi membeli martabak manis beberapa kali. Sampai akhirnya setelah kembali ke Turki, keinginannya makan martabak manis masih berlanjut. Karena sudah terbiasa memasak, ia memutuskan untuk mencoba membuat meskipun tidak yakin dengan bahan yang ada. Untungnya bahan yang dibutuhkan cukup mudah didapatkan, yaitu:

 

Tepung terigu, telor, gula, margarine, baking powder, garam (jika perlu), keju, susu, meses, pisang.

Keju, meses, pisang untuk topping sehingga optional saja.

 

Namun ternyata sesampainya di pasar, ia kesulitan mencari susu kental vanilla. Setelah mencari di sebuah super market yang cukup komplit, belum juga ketemu. Salah satu cara membuat susu kental ialah dengan memanaskan susu dan gula dengan api kecil dalam waktu yang sangat lama. Karena tidak mau membuang waktu, diputuskanlah menggunakan susu biasa tanpa kental manis karena pikirnya hanya akan ada beda di ‘manisnya’ saja.

 

Bahan seperti tepung terigu, telor, gula, margarin, baking powder dan garam (tanpa garam juga nggakapapa) dicampur. Setelah itu tambahkan sedikit air dan susu, diamkan beberapa menit agar adonan sedikit mengembang dan khalis. Kemudian adonan siap dituang dalam teflon, masak dengan api kecil. Masukkan potongan pisang dan tambahan gula. Setelah kira-kira cukup matang (kulit berubah coklat), matikan api, angkat martabak ke dalam piring (beri topping) dan siap dinikmati.

 

Setelah melihat hasilnya dari foto yang telah dikirim, sepertinya cukup meyakinkan untuk seorang pemula yang baru pertama kali mencoba membuat martabak manis. Doi pun menambahkan rasanya 80% tidak begitu jauh dengan martabak-martabak di Indonesia, paling tidak untuk penawar kangen rasa martabak manis pinggir jalan. Percobaan kedua kali masih dengan bahan seperti di atas dengan hasil yang kurang lebih sama.

                                                         

Sudah beberapa kali kami mencoba bertukar resep dari daerah asal, dan beberapa kali pula berhasil dan juga gagal. Kami sama-sama tidak pandai memasak, hanya keadaan yang terkadang menuntut kita untuk mencoba, apalagi dia sebagai anak rantau yang mau tidak mau harus penuh perhitungan. Namun di luar rasa dan itu semua, mencoba resep untuk pertama kali merupakan hal yang sangat menyenangkan!