passport
15 April 2016

MEMBUAT PASSPORT BARU DI KANTOR IMIGRASI JOGJA (2016)

By metinvia

Bayangan membuat paspor tampaknya memang ribet karena harus datang ke kanim (kantor imigrasi), antre, belum lagi kalau dokumen-dokumen belum diterima sehingga harus bolak-balik dan sangat menyita waktu. Namun sejak beberapa tahun yang lalu ada dua cara yakni manual/walkin (datang ke kanim) atau  online. Para pemohon dapat membuat passport online yang lebih menghemat tenaga dan juga waktu. Saya pun sempat ingin menggunakan online sayangnya saat itu jadwal yang tersedia untuk datang ke kanim untuk online yaitu sekitar seminggu setelah kita mendaftar online. Karena menurut saya terlalu lama untuk menunggu semingguan (takutnya tidak ada waktu minggu depannya), saya pun memutuskan untuk membuat secara manual alias walk in, yakni pergi ke imigrasi, mengisi formulir yang disediakan, menunggu, dan seperti itulah. Di Jogja, kantor imigrasi terletak di Jalan Solo km 10, selatan jalan dekat bandara (barat Adisutjipto). 

 

 

mencoba daftar online tanggal 14 namun waktu yang tersedia seminggu kemudian mulai tanggal 22 (yang berwarna hijau), sehingga saya batalkan dan memilih manual yang akhirnya selesai dari jam 06.00-09.45.

 

 
Sebelumnya, siapkan dokumen yang dibutuhkan terlebih dahulu. Syarat dokumen yang harus dibawa ialah:
-KTP asli + fotokopi (1 lembar)
-Kartu Keluarga asli + fotokopi (1 lembar)
-Akta Kelahiran/Ijazah/Akta Perkawinan/Buku Nikah/ Surat Baptis (asli+fotokopi)
* atau syarat-syaratnya  bisa cek di web : http://www.imigrasi.go.id/ (layanan publik–>paspor biasa).
atau yang berminat mebuat  online  pilih layanan publik –> layanan paspor online–> pra permohonan personal.

 

 

 

1. Pergi ke kantor imigrasi kalau bisa sepagi mungkin. Setiap hari hanya dilayani 100 nomor antrian untuk non-online. Waktu itu saya datang  jam 06.15an dan para pengantre sudah terlihat lumayan antara belasan hingga duapuluhan. Kantor imigrasi buka antara jam 07.30 atau jam 08.00, saat itu buka sekitar 07.45. kita mengantre seperti ular untuk mendapatkan nomor antrean. 
 

nomor antrean 17
 
2. Ketika ambil nomor antrean, dicek juga berkas-berkas yang harus kita bawa. Ambil formulir dengan map warna orange kekuningan (gratis) lalu kita isi. Usahakan apa yang kita isi di dalam formulir sama dengan yang ada pada dokumen-dokumen kita. Tanyakan kepada petugas apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas. 
 
3. Setelah mengisi, kita menunggu loket untuk buka. Waktu itu jam 8nan loket dibuka, dipanggilah nomor antrean antara 3-5nomor sekaligus (mungkin tergantung juga).
 

 

 

menunggu panggilan, loket pertama ada di ruangan depan  
 
4. Nomor dipanggil, kita masuk ke loket satu. Semua berkas yang diperlukan dicek dan ditanyai mau kemana, kenapa buat paspor, dll
 
5. Jika berkas dikatakan OK, keluar lagi menunggu dipanggil kembali untuk foto.
 

suasana ketika menunggu sebelum dipanggil untuk foto
 
6. Nama kita akan dipanggil kita pun masuk lagi, foto, cek data, terus waktu itu masih ada wawancara lagi (wawancara ringan untuk meyakinkan mungkin ya), lalu petugas akan menulis alas an membuat paspor untuk apa blabla, langsung foto. Nah bagi perempuan yang berhijab, hijabnya sedikit dimundurkan agar wajah dan dahi harus kelihatan. Kemudian sidik jari. Petugas akan memberi surat pembayaran ke bank, yaitu di bank BNI cabang manapun. 
 
7. Setelah membayar di bank (paspor 48hal Rp 355.000 + admin bank Rp 5.000, jadi total Rp 360.000), simpan bukti pembayaran bank serta kertas pemohon yang diberikan petugas sebelumnya dan bawa saat kembali ke kantor imigrasi untuk mengambil paspor.
 
8. Paspor bisa diambil tiga hari kerja setelah melakukan pembayaran di bank.
 
Begitulah kira-kira langkah untuk membuat paspor secara manual. Mengenai surat rekomendasi, berdasarkan pengalaman saya saat itu bagi mahasiswa ternyata tidak diharuskan. Namun ada yang bilang bahwa surat rekomendasi wajib dan boleh menyusul. Untuk para pekerja biasanya memang diminta surat rekomendasi namun saya pribadi kurang begitu paham. Untuk mahasiswa, jaga-jaga membawa ijazah asli+fotokopi dan kartu pelajar karena mungkin akan diminta juga. 

-Terima Kasih-